PENGARUH
BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA
OLEH
NAMA : GRACELLA
Kelas : XI
IPA 1
DINAS PENDIDIKAN KOTA PALU
SMA NEGERI 3 PALU
TAHUN 2013/2014
PENGARUH BAHASA
GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Syarat
Untuk Naik Kelas XII IPA
DI SUSUN OLEH:
NAMA : GRACELLA
NISN
: 9976453352
KELAS : XI IPA 1
SMA NEGERI 3 PALU
TP:
2013/2014
Halaman Persetujuan
Nama : Gracella
NISN : 9976453352
Judul :
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap
Bahasa Indonesia
Pada hari :
Tanggal :
Mengesahkan Hormat
saya
Pembimbing
H. Kasiludin Tahia,
S.Pd, M.Pd Gracella
Nip :
1959090419181031020 NISN
: 9976453352
Moto
Amsal 3 : 13-15
Berbahagialah orang yang mendapat
hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi
keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada
permata, apapun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya.
Amsal 1 : 7
Takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan, tetapi orang bodong menghina hikmat dan didikan
PERSEMBAHAN
Karya
tulis ilmiah ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang tercinta
yang sudah dengan sepenuh hati menuangkan kasih sayangnya untuk merawat dan
mendidik saya sampai saat ini
Juga
kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia
Bapak
H. Kasiludin Tahia, S.Pd, M.Pd
Yang
yelah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
Dan
juga kepada teman-temanku yang sudah seantiasa mendukung saya dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
PERNYATAAN
KEASLIAN TULISAN
Saya
yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Gracella
Nisn : 9976453352
Agama : Kristen
Protestan
Kelas : XI
IPA 1
Dengan
ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul :
“PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA
INDONESIA”
Adalah
merupakan hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya
baik secara keseluruhan, maupun sebagian, dalam bentuk jurnal, working paper
atau dalam bentuk lainnya yang dipublikasian secara umum. Demikian pernyataan
ini saya nyatakan secara benar dan dengan penuh pertanggung jawaban.
Palu,
November 2013
Yang menyatakan,
( Gracella )
ABSTRACT
Gracella . , 2013. Effect of Gaul Against Indonesian Language
Gracella . , 2013. Effect of Gaul Against Indonesian Language
Palu
. Scientific Writing . The Department of Natural Sciences . Study Program
Indonesian
language
and literature . XI IPA 1 . SMA N 3 PALU .
Language is a way of conveying thoughts, ideas , concepts or feelings . In the study of sociolinguistics , language is defined as a system of symbols, such as sound , are arbitrary , productive , dynamic , diverse and humane . From that sense , it can be concluded that among the characteristics of the language is abitrer , productive , dynamic , diverse , and humane .
Slang words could be interpreted as the Son of Kites , Lebay Children , Children wander and so forth . Where children are often defined as children who behave 'unusual' or it can be said berlebihanKarekteristik Slang
a)
Use uppercase little messy in one sentence .
c
) Addition or subtraction of letters in a sentence .
e
) The use of symbols in the sentence .
d
) Adding or replacing one of the letters in a sentence.
b
) The use of numbers instead of letters .
Factors causing the slang use among adolescents , among others, because it is unique , because afraid to say out of date , because like slang . Of these factors many ways teenagers express among others , Talking directly with others , the writings , through SMS , Facebook and Twitter . The use of slang can be positive and negative impacts include:
o
With the use Alay language is becoming more kreaif teens
o
Indonesian teenagers no longer recognize the standard language .
o
Youth Indonesia no longer wear Spelling Enhanced ( EYD ) .
o
Indonesian Teen Indonesian underestimate and do not want to learn it because he
felt he had mastered the Indonesian is good and true .
o
Used to children - small children can use the Indonesian language is good and
true , but now young children are using slang . For example, we used to call
the old man as the father or mother
,
but now the little boy calling his father or mother or a father as my mother .
o
Writing Indonesian to be incorrect . Which in Indonesian is good writing and ,
only the initial letters are given capital letters , and no replacement letters
into numbers in a word or sentence .
ABSTRAK
Gracella.
2013. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Palu. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. XI IPA
1. SMA N 3 PALU.
Bahasa adalah suatu cara
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah
abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
Kata
gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan lain
sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak
yang berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihanKarekteristik
Bahasa gaul
a)
Pemakaian huruf besar kecil yang berantakan dalam satu kalimat.
c)
Penambahan atau pengurangan huruf-huruf dalam satu kalimat.
e)
Penggunaan simbol-simbol dalam kalimat.
d)
Menambahkan atau mengganti salah satu huruf dalam kalimat.
b)
Penggunaan angka sebagai pengganti huruf.
Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja
antara lain yaitu karena unik, karena takut dikatakan ketinggalan zaman, karena
menyukai bahasa gaul. Dari faktor tersebut banyak cara remaja
mengekspresikannya antara lain, Berbicara langsung dengan orang lain, tulisan-tulisan,
melalui sms, Facebook dan Twitter. Penggunaan bahasa gaul dapat berdampak
positif dan negative antara lain:
o
Dengan digunakannya bahasa Alay
adalah remaja menjadi lebih kreaif
o
remaja Indonesia tidak mengenal lagi
bahasa baku.
o
Remaja Indonesia tidak memakai lagi
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o
Remaja Indonesia menganggap remeh
bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah
menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o
Dulu anak – anak kecil bisa
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil
lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan
sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan
sebutan bokap atau nyokap.
·
Penulisan
bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia
yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas bimbingan dan petunjuk
serta kemudahan yang diberikan oleh-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya tulis Ilmiah Pengaruh Bahasa Gaul
Terhadap Bahasa Indonesia tepat pada
waktunya tanpa ada hambatan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, penulis tidak mungkin dapat
menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah oleh sebab itu dalam kesempatan ini
penulis memberi penghargaan dan
ucapan terimakasih yang tulus kepada :
1.
Kedua orang tua (ayah : I Ketut Miasa, ibu : Ni Nengah Puji Astuti) yang penuh
ketulusan dan kasih sayangnya telah merawat dan membesarkan, memenuhi kebutuhan
serta membimbing dan mengarahkan penulis.
2.
Pak Kasiludin sebagai guru mata pelajaran yang sudah membimbing dalam
penyusunan karya tulis ini
3.
Ni Nengah Murni sebagai Orang tua wali penulis yang juga sudah menuangkan
perhatian kepada penulis. Demikian juga kepada kakak sepupu (Ni Nyoman Anna
Andari, Ni Luh Yuni Astiari, I Made Yosia) yang juga sudah memberikan semangat
serta masukkan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
4.
Ni Luh Minarria selaku kakak sepupu penulis yang sudah banyak membantu
membimbing, mengarahkan, memotivasi penulis untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
5. serta ucapan terimakasih kepada teman-teman
kelas XI IPA 1 yang sudah menjadi objek penelitian berkaitan dengan judul karya
tulis yang disusun oleh penulis.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat sebagai mana mestinya. Terlebih karya tulis ini bermanfaat
dikalangan anak muda sebagai media pebelajaran untuk meningkatkan kesadaran
berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Segala usaha telah dilakukan untuk
selesainya karya tulis ilmiah ini. Namun, dalam usaha yang maksimal itu penulis
menyadari tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf dan
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis
penulis berikutnya.
Akhirnya kiranya Tuhan menyertai
kita semua dalam segala tugas dan kerja kita. Tuhan memberkati.
Palu,
November 2013
Penulis
Daftar isi
Halaman
Sampul………………………………………………………….. i
Halaman Judul
……………………………………………………………. ii
Halaman Persetujuan
……………………………………………………... iii
Motto
……………………………………………………………………… iv
Persembahan
……………………………………………………………… v
Pernyataan keaslian
Tulisan ……………………………………………… vi
Translate abstrak .…………………………………………………………. vii
Abstrak
……………………………………………………………………. viii
Kata Pengantar ……………………………………………………………. ix
Daftar isi …………………………………………………………………… x
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masalah ……………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah
……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian
………………………………………………………. 2
1.4 Manfaat Penelitian
……………………………………………………... 2
Bab II Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Bahasa
……………………………………………………… 3
2.2 Karakteristik
Bahasa …………………………………………………… 3
2.3 Pengertian Gaul
………………………………………………………… 4
2.4 Pengertian Bahasa
Gaul ………………………………………………... 5
2.5 KarakteristikBahasa
Gaul ………………………………………………. 5
2.6 Asal Mula
Penggunaan Bahasa Gaul …………………………………… 5
2.7 Perkembangan Bahasa
Gaul ……………………………………………. 6
Bab III Metode
Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel
…………………………………………………… 7
3.1.1 Populasi …………………………………………………………… 7
3.1.2 Sampel …………………………………………………………….. 7
3.2
Tehnik pengumpulan data ……………………………………………… 7
3.2.1 Penelitian Kepustakaan
……………………………………………. 7
3.2.2 Penelitian Lapangan
……………………………………………….. 7
3.3
Tehnik Analisa Data ……………………………………………………. 7
Bab
IV Hasil Penelitian
4.1
Hasil Penelitian ………………………………………………………… 8
Bab
V Pembahasan
5.1
Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja ……………………….. 13
5.2
Faktor Remaja Sering Menggunakan bahasa Gaul …………………… 13
5.3
Cara Remaja mengekspresikan Bahasa Gaul …………………………. 14
5.4
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia ………. 15
Bab
VI Penutup
6.1
Kesimpulan ……………………………………………………………. 17
6.2
Saran …………………………………………………………………... 17
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………. 19
Lampiran
………………………………………………………………….. 20
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi Negara Republik Indonesia yang telah diakui oleh pemerintah
sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan dalam
penggunaan dan pengucapannya sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam
Sumpah Pemuda yang berbunyi, ”Kami putera dan puteri Indonesia
mengaku bertanah air
satu,Tanah Air Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa
yang satu, Bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa
Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus
1945, pada saat itu UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI. Di dalam UUD 1945
disebutkan bahwa ”Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia.” (pasal 36)
Sebagai bangsa Indonesia yang
menghargai budayanya, maka kita memang sudah seharusnya menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita. Tentunya bahasa Indonesia yang
digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.
Namun seiring dengan berkembangnya
zaman, banyak terjadi pergeseran pengucapan serta penulisan terhadap bahasa
Indonesia yang sesuai dengan EYD. Hal itu terutama terjadi dikalangan anak
remaja yang saat ini semakin kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar seperti misalnya adanya penyingkatan kata, penambahan huruf terhadap
kata yang sudah baku, pengurangan huruf, serta penggunaan angka dalam penulisan
kata.
Pergesaran penulisan dan pengucapan
bahasa Indonesia ini disebabkan oleh munculnya bahasa baru dikalangan remaja
yang membuat mereka lebih percaya diri ketika mereka menggunakan bahasa baru
yang mereka sebut sebagai bahasa gaul.
Remaja saat ini lebih cenderung
menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis kebakuan yang dimiliki bahasa
Indonesia. Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul dikalangan remaja, bisa
jadi generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal dan menggunaakan bahasa
Indonesia yang baku sesuai dengan EYD.
Bahasa gaul tersebut merupakan suatu
pertanda bahwa perkembangan bahasa Indonesia dikalangan remaja sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga
tidak bisa dikatakan sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.
Jika hal ini terus berlanjut maka
akan berdampak buruk bagi generasi muda dimasa mendatang. Generasi muda nanti
akan menjadi generasi yang tidak bisa berbicara bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk membuat karya tulis ilmiah
tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam latar
belakang dikemukakan bahwa suatu keadaan dianggap sebagai suatu indikator dari
persoalan. Persoalan pokok yang akan diteliti yaitu mengenai Faktor apa saja
yang membuat remaja menyukai bahasa gaul dan apakah pengaruh bahsa gaul
terhadap bahasa Indonesia dikemudian hari.
Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi
penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja?
2. Bagaimana cara remaja
mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Bagaimana pengaruh bahasa gaul
terhadap eksistensi bahasa Indonesia di kalangan remaja?
1.3 Tujuan Penelitian
Bertolak
dari rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja.
2. Untuk mengetahui cara remaja
mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul
terhadap eksistensi bahasa Indonesia di kalangan remaja.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan semua kalangan masyarakat
dapat mengetahui apa dan bagaimana bahasa gaul tersebut. Dari penelitian ini
ada beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1. Dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja.
2. Dapat mengetahui cara remaja
mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Dapat mengetahui pengaruh bahasa gaul
terhadap eksistensi bahasa Indonesia di kalangan remaja.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Bahasa
Secara
sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk
beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa
diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer,
produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa
adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang
berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa
lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut
makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan
suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran
bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan
konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok’.
2.2 Karakteristik Bahasa
Telah
disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat
abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer,
produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
1. Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa
bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan
tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang
tersebut mengonsepi makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan
‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa
dijelaskan.
Meskipun
bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu
bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia
akan mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan
‘tumpukan kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep
yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
2. Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa
bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun
dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa
Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000
buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.
3. Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa
bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan
perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran
apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap
waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata
lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.
4. Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun
bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu
digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan
kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran
fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang
digunakan di Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga
bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab
Saudi.
5. Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa
sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai
bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau
gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai
bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar.
Hewan tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan
bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.
2.3 Pengertian gaul
Kata
gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan lain
sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak
yang berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihan. Anak-anak ini
ingin diketahui statusnya diantara tenan-teman sejawatnya, mereka ingin selalu
memperlihatkan keeksisan atau kenarsian mereka dalam segala hal. Misalnya dalam
hal berpakaian, bertingkah laku serta berbahasa (baik lisan maupun tulisan).
Pengertian
alay menurut beberapa ahli:
1. Koentjara Ningrat
"Alay
adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya
diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya
berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat
dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser).
Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat
sekitar".
2. Selo Soemaridjan
"Alay
adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik,
hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia
yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV
(sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu."
2.4 Pengertian Bahasa gaul
Dalam
ilmu bahasa, bahasa gaul termasuk sejenis bahasa ‘diakronik’, yaitu bahasa yang
dipakai oleh suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu. Ia akan berkembang
hanya dalam kurun tertentu. Perkembangan bahasa diakronik ini, tidak hanya
penting dipelajari oleh para ahli bahasa, tetapi juga ahli sosial atau mungkin
juga politik. Sebab bahasa merupakan sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan
berkembang karena fenomenal sosial tertentu.
Bahasa Alay menurut Sahala Saragih,
dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang
hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke
pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi
itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena lambang yang
mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa atau
dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.
2.5 Karekteristik Bahasa gaul
Seiring
dengan semakin banyaknya pengguna bahasa gaul pada kalangan remaja, variasi
atau karakteristiknya pun semakin beragam antara lain:
a) Pemakaian huruf besar kecil yang
berantakan dalam satu kalimat.
Contoh: “kaMu Lagi nGapaiN?”
b) Penggunaan angka sebagai pengganti
huruf.
Contoh: “k4mu l49i n94p4in?”
c) Penambahan atau pengurangan
huruf-huruf dalam satu kalimat.
Contoh: “amue agie ngapaein?”
d) Menambahkan atau mengganti salah
satu huruf dalam kalimat.
Contoh: “xmoe agie ngaps?”
e) Penggunaan simbol-simbol dalam
kalimat.
Contoh: “k@mu L@g! nG@p@!n?”
2.6 Asal Mula Penggunaan Bahasa gaul
Dengan semakin berkembangnya usia seseorang maka rasa ingin
tahu akan suatu hal menyebabkan seseorang menggunakan bahasa gaul teknologi,
terutama berkembangnya siklus jejaring sosial, seperti facebook dan twitter.
Pada tahun 2008, muncul suatu bahasa baru di kalangan remaja, yang disebut
bahasa gaul. Kemunculannya dapat dikatakan fenomenal, karena cukup menyita
perhatian. Bahasa baru ini seolah menggeser penggunaan bahasa Indonesia di
kalangan remaja. Mereka lebih tertarik untuk menggunakan bahasa gaul yang dapat
digunakan sesuai keinginan mereka daripada menggunakan bahasa Indonesia yang
kaku dan baku.
Namun jika diteliti lebih lanjut, penggunaan bahasa gaul ini
sudah ada jauh sebelum bahasa gaul berkembang di facebook dan twitter,
yaitu ditandai dengan maraknya penggunaan singkatan dalam mengirim pesan pendek
atau SMS (Short Message Sevice). Hanya saja pada saat itu belum disebut dengan
bahasa gaul. Selain itu ada banyak tambahan variasi yang menyebabkan bahasa
tersebut kemudian disebut dengan bahasa gaul. Misalnya dalam bentuk sms biasa,
“km lg ngapa?” yang dimaksud adalah “kamu lagi ngapain?”, dan dalam bentuk SMS gaul
menjadi, “xm Gy nGaps?”. Tujuan awalnya adalah sama yaitu untuk mengirimkan
pesan yang singkat, padat dan dapat menekan biaya.
2.7 Perkembangan Bahasa gaul
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bahasa gaul
sudah mulai berkembang pesat seiring berkembangnya teknologi. Yang sebelumnya
hanya digunakan oleh kalangan tertentu, sekarang bahasa gaul sudah dapat
digunakan oleh berbagai kalangan, tidak terkecuali anak-anak. Yang semula hanya
digunakan dalam bentuk tulisan, sekarang bahasa gaul sudah banyak ditemukan
dalam bentuk lisan.
Bagi mereka yang sudah terbiasa dan menyukai kebiasaan
mereka berbahasa gaul, hal tersebut merupakn kesenangan dan kebanggaan
tersendiri. Mereka menginginkan untuk menjadi yang paling “keren” dari
teman-temannya. Mereka menganggap bahwa bahasa gaul merupakan bentuk
kreativitas yang harus mereka kembangkan untuk mencapai sebuah kepuasan dan
untuk mendapatkan pujian dari teman-temannya. Namun dalam pandangan orang lain
yang tidak terbiasa mendengar atau menggunakan bahasa gaul, hal ini justru
sangat “norak” dan kampungan. Mereka tidak mau menerima adanya bahasa gaul
karena mereka terganggu dan menganggap bahasa gaul adalah bahasa yang sangat
sulit untuk dipahami serta tidak mudah dimengerti.
Bab III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Adapun
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 3 PALU
yang berjumlah 1206 orang
3.1.2. Sampel Penelitian
Sampel
merupakan bagian dari keseluruhan objek penelitian. Adapun jumlah sampel yang
diambil 35 orang yaitu siswa yang berada di kelas XI IPA 1.
3.2. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data yang diperlukan oleh penulis maka penulis menggunakan beberapa
tehnik pengumpulan data yang dianggap mampu dalam memperoleh data yang teliti.
3.2.1. Penelitian
Kepustakaan
Media massa seperti internet adalah
suatu yang penting dalam menemukan landasa teori yang sifatnya menunjang
penulisan karya ilmiah ini.
3.2.2.
Penelitian lapangan
pengamatan secara langsung terhadap
objek yang diteliti dilakukan dengan mengamati secara langsung lokasi
penelitian dengan beberapa tehnik pengambilan data :
3.2.2.1. Tehnik Observasi
Observasi
dilakukan sebagai langkah pertama untuk memperoleh gambaran awal terhadap
perkembangan bahasa gaul dikalangan remaja
3.2.2.2. Tehnik angket (Quisioner) untuk memperoleh data
primer
Penggunaan
tehnik ini ialah suatu metode untuk mengumpulkan data dengan menyiapkan
beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh responden untuk memperoleh hasil
yang teliti.
3.3. Tehnik Analisa Data
Dari
data primer yang sudah diperoleh atau yang berhasil dikumpulkan melalui
beberapa metode seperti di atas untuk selanjutnya di analisa secara deskriptif
kualitatif dengan perhitungan berdasarkan persetase dengan rumus sebagai
berikut :
P
=
Keterangan : P = Proporsi
F
= Jumlah jawaban dari setiap alternative jawaban
N
= Jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. HASIL PENELITIAN
Berbicara
tentang perkembangan bahasa gaul di kalangan remaja tentunya memiliki dampak positif
dan juga negatif bagi perkembangan bahasa Indonesia. Untuk mengetahui lebih
jelas mengenai faktor remaja sering menggunakan bahasa gaul serta apa pengaruh
bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia, di bawah ini secara berturut-turut akan
dikemukakan. Dan secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut berdasarkan
rumus yang digunakan untuk menganalisa data yaitu :
P =
Ket : P = Proporsi
F = jumlah jawaban dari setiap
alternatif jawaban
N = jumlah sampel
Jumlah
angket yang dibagi berjumlah 36 lembar yang diberikan kepada 36 siswa yang
berada di kelas XI IPA 1. Dalam masing-masing angket berisi 8 pertanyaan yang
dijawab oleh responden.
Pembahasan hasil penelitian berikut
ini dipaparkaan tentang :
1.
Tanggapan siswa tentang apakah siswa mengenal bahasa gaul. Dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
TANGGAPAN
SISWA TENTANG APAKAH MENGENAL BAHASA GAUL
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
Ya
|
36
|
100
%
|
B
|
Tidak
|
-
|
-
|
Jumlah
|
36
|
100
%
|
Berdasarkan
jawaban responden di atas menunjukkan bahwa mereka yang berjumlah 36 orang
(100%) menjawab mengenal bahasa Gaul. hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul
sudah sangat dikenal dikalangan remaja.
Dapat
dilihat pada tabel di bawah ini kata-kata yang sering digunakan oleh responden
Kamus
Bahasa gaul yang diperoleh dari jawaban responden
Bahasa
Indonesia
|
Bahasa
gaul
|
betulkah
|
Ciyus
|
Ingin
tahu
|
Kepo
|
Masalah
buat kamu
|
Masbulo
|
banget
|
Beuth
|
Semangat
kakak
|
Semangka
|
Kampungan
|
Kamseupay
|
Semangat
ya
|
Cemungut
ea
|
Sombong
sekali
|
Somse
|
Lucu
|
Luctuna
|
Orang
yang ketinggalan zaman
|
Kudet
|
berlebihan
|
Lebay
|
Tempat
|
T4
|
Sarapan
|
C8
|
Makan
siang
|
Makan
Tiiangg
|
2.
Tanggapan responden tentang sejak kapan mereka mengenal bahasa gaul. dapat
dilihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN
RESPONDEN TENTANG SEJAK KAPAN MEREKA MENGENAL BAHASA GAUL
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
SD
|
13
|
36,1%
|
B
|
SMP
|
12
|
33,4%
|
C
|
SMA
|
-
|
-
|
D
|
Menggunakan
HP
|
3
|
8,3%
|
E
|
Mengenal
jejaring sosial
|
8
|
22,2%
|
Jumlah
|
36
|
100%
|
Dari
tabel jawaban responden di atas menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka
sudah lama mengenal bahasa gaul. sebanyak 13 oarang (36,1 %) menjawab bahwa
mereka mengenal bahasa gaul sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, sebanyak 12
orang (33,4%) menjawab bahwa mereka mengenal bahasa gaul sejak SMP, sebanyak 3
orang (8,3%) menjawab bahwa mereka mengenal bahasa gaul sejak mereka
menggunakan HP, sebanyak 8 orang (22,2%) menjawab bahwa mereka mengenal bahasa
gaul ketita mereka mengenal jejaring sosial.
3.
Tanggapan responden tentang apakah mereka menggunakan bahasa gaul, dapat kita
lihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN
RESPONDEN TENTANG APAKAH MEREKA MENGGUNAKAN
BAHASA
GAUL
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
Ya
|
29
|
80,6%
|
B
|
Tidak
|
7
|
19,4%
|
Jumlah
|
36
|
100%
|
Berdasarkan pengolahan data atas
jawaban responden dapat diperoleh bahwa sebagian besar responden menggunakan
bahasa gaul. sebanyak 29 orang (80,6%) menjawab bahwa mereka menggunakan bahasa
gaul, sebanyak 7 orang (19,4%) menjawab bahwa mereka tidak menggunakan bahasa
gaul tersebut.
4. Tanggapan responden tentang kapan saja mereka
menggunakan bahasa gaul dapat dilihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KAPAN SAJA MEREKA
MENGGUNAKAN BAHASA GAUL
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
Setiap hari
|
3
|
8,3%
|
B
|
Kadang-kadang
|
26
|
72,3%
|
C
|
Tidak pernah
|
7
|
19,4%
|
jumlah
|
36
|
100%
|
Berdasarkan
tanggapan responden dapat menunjukkan ada 3 orang (8,3%) menjawab bahwa mereka
setiap hari menggunakan bahasa gaul, sebanyak 26 orang (72,3%) menjawab bahwa
mereka kadang-kadang menggunakan bahasa gaul, sebanyak 7 orang(19,4%) menjawab
bahwa mereka tidak pernah menggunakan bahasa gaul. Hal ini menunjukkan bahwa
hanya sebagian kecil saja responden yang menggunakan bahasa gaul setiap hari.
5. Tanggapan responden tentang Faktor-faktor yang
menyebabkan bahasa gaul sering digunakan dapat kita lihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG
MENYEBABKAN BAHASA GAUL SERING DIGUNAKAN
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
Karena unik
|
6
|
16,7%
|
B
|
Karena menyukai
|
16
|
44,4%
|
C
|
Karena takut disebut ketiggalan zaman
|
14
|
38,9%
|
Jumlah
|
36
|
100%
|
Berdasarkan
hasil pengolahan data dari jawaan responden di atas menunjukkan bahwa 6 orang
(16,7%) menjawab bahwa mereka menggunakan bahasa gaul karena bahasa gaul itu unik,
sebanyak 16 orang (44,4%) menjawab bahwa mereka menggunakan bahasa gaul karena
mereka benar-benar menyukai bahasa gaul, sebanyak 14 orang(38,9%) menjawab bahwa mereka menggunakan bahasa gaul
karena mereka takut disebut ketinggalan zaman.
6. Tanggapan responden tentang dalam bentuk apa saja
mereka mengekspresikan bahasa gaul, dapat dilihat pada tabel berikut.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG DALAM BENTUK APA
SAJABAHASA GAUL ITU DIEKSPRESIKAN
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
Lisan
|
33
|
91,7%
|
B
|
Tulisan
|
3
|
8,3%
|
Jumlah
|
36
|
100%
|
Berdasarkan hasil pengolahan data dari jawaban responden
di atas menunjukkan bahwa ada 33 orang
(91,7%) mengekspresikan bahasa gaul secara lisan dalam percakapan dengan orang
lain, ada 3 orang (8,3%) menjawab bahwa mereka mengekspresikan bahasa gaul
melalui tulisan. Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
mengekspresikan bahasa gaul melalui percakapan dengan orang lain.
7. Tanggapan responden tentang bahasa yang lebih
sering digunakan oleh responden.
TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG BAHASA YANG LEBIH SERING
MEREKA GUNAKAN
Jawaban
|
Frekuensi
|
Persentase
|
|
A
|
Bahasa Gaul
|
5
|
13,9%
|
B
|
Bahasa Indonesia
|
31
|
86,1%
|
Jumlah
|
36
|
100%
|
Berdasarkan
data yang diperoleh dari responden, ada 5 orang(13,9%) menjawab bahwa mereka
lebih sering menggunakan bahasa gaul dari pada bahasa Indonesia, ada 31 orang
(86%) menjawab bahwa mereka lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dari pada
bahasa gaul.
8. Tentang pendapat responden mengenai dampak perkembangan bahasa gaul
terhadap bahasa Indonesia :
·
Griselda Kristin
“ menurut
saya dampak perkembangan bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dapat menyebabkan kita para generasi-generasi muda
karena sering menggunakan bahasa gaul membuat bahasa Indonesia terlupakan”
·
Tiara
“dampak
yang terjadi pengguanaan bahasa gaul yang sering diungkapkan dan digunakan akan
menyebabkan bahasa Indonesia bergeser dan terlupakan khuusnya dikalangan remaja
“
·
I Gusti Made Sandiana
“dampaknya
generasi muda kurang menghargai bahasa-bahasa baku Indonesia dan berdampak pada
lunturnya rasa cinta generasi muda akan bahasa dan moral bangsa Indonesia”
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI
KALANGAN REMAJA
Berdasarkan dari penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat diketahui
apa saja yang menyebabkan remaja suka menggunakan bahasa gaul, bagaimana cara
remaja mengekspresikan bahasa gaul, serta apa dampak yang dapat ditimbulkan jika
bahasa gaul digunakan setiap saat oleh kaum remaja.
5.2. Faktor Remaja Menggunakan Bahasa gaul
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
secara tidak langsung membawa perubahan pada bahasa Indonesia. Perubahan
tersebut tampak pada kalangan Anak Baru Gede (ABG) atau remaja saat mengirim
SMS (Short Message Service), berkomunikasi dalam dunia maya dengan facebook
ataupun twitter. Fenomena tersebut ditandai dengan penulisan dengan
banyak penyingkatan, huruf besar dan kecil, huruf dan angka ataupun dengan
istilah istilah gaul. Namun anak muda lebih banyak menggunakan bahasa gaul karena menganggap
bahasa gaul yang mereka gunakan itu unik serta ada juga yang mengganggap bahwa
jika tidak menggunakan bahasa tersebut maka mereka akan dianggap ketinggalan
zaman.
Hampir semua remaja menggunakan bahasa gaul. kebanyakan siswa mengenal bahasa gaul dari
lingkungan pertemanannya, terlebih ketika mereka duduk di bangku SMP. Pada masa
tersebut rasa ingin tahu dan ingin coba-coba mereka sangat tinggi. Pengenalan
bahasa gaul juga dapat terjadi pada kalangan siswa mellalui jejaring social, di
mana saat ini siswa sangat dekat dengan dunia maya.
Perkembangan bahasa gaul yang semakin fenomenal dan meluas
menunjukkan bahwa bahasa gaul semakin banyak digandrungi kaum remaja bahkan
sejak mereka duduk di bangku SMP dan sejak mengenal teknologi komunikasi yaitu handphone.
Merebaknya penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja, menarik
perhatian penulis untuk mengungkapkan faktor yang menyebabkan para remaja
menggunakan bahasa gaul. Dari analisis media massa, penulis mendapatkan
beberapa faktor yang membuat remaja menggunakan bahasa gaul.
1. karena unik
Kehidupan remaja sangat dekat dengan sesuatu yang dianggap
unik. Itulah yang menyebabkan kalangan remaja suka menggunakan bahasa gaul. Bahasa
gaul dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat,
hal ini desebabkan banyaknya pengguna dari bahasa itu sendiri. Hal ini
menyebabkan variasi dalam bahasa gaul semakin banyak dan beragam.
Faktor ini membuat remaja semakin aktif mengeluarkan
apresiasi mereka dalam membuat kosa kata bahasa gaul yang baru
2. Tidak Ingin dibilang ketinggalan
Zaman
Remaja yang masih labil dan gemar meniru, sangatlah mudah
tertular dan memilih menggunakan bahasa gaul daripada menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Apalagi ada anggapan bahwa bahasa ini adalah
bahasa gaul, sehingga orang yang tidak menggunakannya akan dianggap ketinggalan
zaman atau kuno begitu pula sebaliknya.
Karena anggapan inilah remaja mengguankan bahasa tulis
denagn ciri khas tersendiri. Mereka tidak ingin terlihat cupu (culun
punya) diantara teman-temannya. Hal ini dibenarkan oleh narasumber yang
mengatakan bahwa:
3. Karena menyukai
Karena bahasa Indonesia yang kaku dan baku serta mempunyai
banyak aturan, hal ini yang menyebabkan mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul
yang tidak membosankan dan bahasa gaul bukan merupakan bahasa yang kaku dan
baku, sehingga mereka dapat dengan mudah dalam menggunakannya. Karena
alasan ini remaja-remaja sekarang semakin erat dengan bahasa gaul daripada
bahasa Indonesia.
5.3 Cara Remaja Mengekspresikan
Penggunaan Bahasa gaul
Semakin
merebaknya penggunaan bahasa gaul dan semakin banyaknya kosakata bahasa gaul
membuat remaja menjadi semakin tertarik untuk selalu menggunakan bahasa gaul.
Dari analisis media massa, penulis menemukan beberapa cara yang dilakukan
remaja dalam mengekspresiakan penggunaan bahasa gaul.
1. Berbicara dengan Orang Lain
Saat
berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan bahasa yang jelas, baik dan
benar agar mudah dipahami oleh lawan bicara. Namun sekarang, banyak remaja yang
tidak memperhatikan aturan tersebut. Mereka sekarang lebih tertarik untuk
menggunakan bahasa gaul ketika sedang berbicara dengan orang lain, baik dengan
sesama pengguna bahasa gaul bahkan bukan dengan pengguna bahasa gaul tersebut.
2. Tulisan
Jejaring sosial seperti facebook dan twitter sekarang
ini sedang marak di kalangan remaja. Dimana para penggunanya dapat
berkomunikasi dengan pengguna lain di luar daerahnya. Dan mereka dapat update
status, upload fota dan lain sebaganya. Remaja biasanya menggunakan
jejaring sosial ini untuk update status dan upload foto.
Remaja gaul biasanya menuliskan statusnya dengan menggunakan
bahasa gaul yang mempunyai ciri khas tersendiri. Seperti biasa mereka akan
menggunakan variasi antara huruf dan angka, huruf besar dan kecil ataupun
menggunakan symbol-simbol tertentu. Hal ini dibenarkan oleh narasumber
Selain itu, sms juga merupakan sarana remaja dalam
mengekspresikan bahasa gaul mereka. Mereka sering mengirimkan sms dengan
berbagai singkatan yang membuat pengurangan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
5.4 Pengaruh Bahasa gaul Terhadap
Eksistensi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan
ragamnya sudah sesuai dengan siuasi saat bahasa itu digunakan.
Bahasa Indonesia yang benar berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat
pada kaidah bahasa baku.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami
dan sesuai dengan situasi pemakainannya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa
baku.
Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar.
Mereka lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun
pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Munculnya
bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia.
Bahasa gaul memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini
semakin buruk dan jauh dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran ini
berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah
pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya
menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
o Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya
dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara formal. Misalnya ketika
sedang presentasi di depan kelas.
o Bahasa gaul dapat menyulitkan orang
lain yang mendengar kata-kata yang termaksud gaul untuk mengerti maksud yang
dibicarakannya.
o Bahasa gaul dapat menyebabkan
buruknya penggunaan bahasa Indonesia dikalangan remaja yang akan datang. Mereka
tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Akan tetapi sebagian orang mengatakan bahwa bahasa gaul
dapat membawa pengaruh positif bagi remaja :
1. Dengan digunakannya bahasa Alay
adalah remaja menjadi lebih kreaif. Karena remaja dapat mengembangkan ide yang
ada pada diri mereka dan mereka dapat menciptakan inovasi bahasa yang baru.
Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah
karena telah dicemari oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.
Pengaruh
tersebut antara lain:
o
remaja Indonesia tidak mengenal lagi
bahasa baku.
o
Remaja Indonesia tidak memakai lagi
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o
Remaja Indonesia menganggap remeh
bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah
menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o
Dulu anak – anak kecil bisa
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil
lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan
sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan
sebutan bokap atau nyokap.
o
Penulisan bahasa indonesia menjadi
tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf
awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi
angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah
remaja Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan
anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga
sebagai identitas bangsa.
BAB
VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul
di kalangan remaja antara lain:
· karena unik
· karena takut dikatakan ketinggalan zaman
· karena menyukai bahasa gaul
Cara remaja mengekspresikan
penggunaan bahasa gaul antara lain:
· Berbicara langsung dengan orang lain
· tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter
Dampak penggunaan bahasa gaul antara
lain:
· Dampak positif
o
Dengan digunakannya bahasa Alay
adalah remaja menjadi lebih kreaif
· Dampak negative
o remaja
Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
o Remaja
Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o Remaja
Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena
merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o Dulu
anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil
orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah
atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
o Penulisan
bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia
yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Tata
bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut
terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai
kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya, mereka takut dibilang
ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari penyimpangan bahasa tersebut
diantaranya adalah digunakannya bahasa gaul.
Bahasa
gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk tidak
mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan ini merupakan
pertanda kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk. Memang dalam
ilmu bahasa ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya
digunakan dalam acara-acara yang formal. Tetapi bahasa gaul merupakan bahasa
gaul yang tidak mengindah. Keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu
eksistensi bahasa Indonesia. Banyak remaja yang sudah tidak mengindahkan bahasa
Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak lagi mengenal bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
6.2 Saran
Adapun
saran yang dapat penulis cantumkan dalam karya tulis ini adalah sebaiknya
remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul karena dapat mengganggu
perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Dan hendaknya melakukan
pemahaman yang mendalam terhadap pengaruh bahasa gaul serta mulailah dari diri
kita sendiri untuk membudidayakan bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya
di kalangan remaja.
Kita
boleh menggunakan bahasa gaul, akan tetapi jangan sampai menghilangkan budaya
berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan
dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah
Pemuda dan UUD 1945 Pasal 36.
Untuk
peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk meneliti lebih mendalam
mengenai faktor-faktor penggunaan bahasa gaul dan pengaruh bahasa gaul terhadap
eksistensi bahasa Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2012.”Penggunaan Bahasa Alay”.(Online) http://ayumeilana.blogspot.com/2010/10/bahasa-alay-mengancam-penggunaan-bahasa.html.
Diakses 1 September 2012.
Anonim.2012.”Bahasa gaul Merusak Bahasa Indonesia”.(Online)
http://aaknasional.wordpress.com/2012/01/28/bahasa-alay-merusak-bahasa-indonesia/.
Diakses 1 September 2012.
Anonim.2012.” Bahasa Indonesia”.(Online)
http://bigfat-evillaugh.blogspot.com/2011/10/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negara.html.
Diakses 3 September 2012.
Anonim.20 12.”Sejarah Bahasa”.(Online) http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
Diakses 14 September 20 12.
Anonim.20 12 .”Trend Bahasa Alay”.(Online)
http://siti-wulandari.blogspot.com/2012/07/ternd-bahasa-alay-menyimpang-dari.html.
Diakses 1 September 2012.
Anonim.20 12 .”Dampak Bahasa Alay”.(Online) http://sikenarok.blogspot.com/2011/05/dampak-penggunaan-bahasa-alay.html.
Diakses 5 September 2012.
Anonim.”Perkembangan Bahasa Indonesia”.(Online) http://ovaltinesusu.wordpress.com/2012/01/15/bagaimanakah-perkembangan-bahasa-indonesia-saat-ini/.
Diakses 14 September 20 12.
Anonim.”Faktor Menyukai Bahasa Alay”.(Online)
http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2011/11/kenapa-banyak-remaja-suka-bahasa-alay.html.
Diakses 6 September 2012
Anonim.20 12 .”Bahasa Alay”.(Online) http://romiranggapp.blogspot.com/2012/02/bahasa-alay-merusak-tata-bahasa.html.
Diakses 5 September 2012
Anonim.20 10.”Pengertian Alay”.(Online) http://lupherblueniz.blogspot.com/2010/03/definisi-alay-menurut-para-ahli-kamus.html.
Diakses 12 September 20 12
LAMPIRAN
Nama : Gracella
Nisn : 9976453352
Agama : Kristen Protestan
Tempat, tanggal
lahir : Balinggi,
24 Mei 1997
Anak ke- : 1
Ayah : I Ketut Miasa
Ibu : Ni Nengah Puji Astuti
Adik : Rein Heart
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD
Inpres 4 Balinggi
SMP : SMP Swastyastu Tolai
SMA : SMA N 3 Palu